Dunia Anak adalah Dunia Bermain
Bermain dapat mengembangkan
kreativitas anak
Bermain
sangat lekat dengan kehidupan anak yang menyenangkan dan menjadikan mereka
lebih ceria. Namun kebanyakan masyarakat kita masih beranggapan bahwa bermain
sebagai suatu kegiatan yang hanya membuang-buang waktu dan tidak bermanfaat.
Tentu saja anggapan ini salah, karena dalam bermain banyak hal yang dapat
ditumbuhkan dan ditingkatkan bagi anak.
Berikut
ini adalah beberapa manfaat yang diperoleh anak lewat bermain:
1.
Perkembangan fisik: kesehatan dan kekuatan otot tubuh.
2.
Ketrampilan motorik: gerakan tubuh, ketrampilan jari-jemari
3.
Perkembangan kognitif: atensi, konsentrasi, daya ingat, daya nalar, bahasa,
mengenali dan memahami berbagai konsep dasar sebagai cikal bakal mempelajari
matematika, membaca, menulis, dll
4.
Perkembangan sosial dan emosional: bersosialisasi dengan teman sebaya, tenggang
rasa, peduli dan bekerjasama dengan orang lain, ketekunan, tidak mudah
menyerah, kendali diri, memecahkan masalah, dll.
Melalui
berbagai macam aktivitas bermain, anak melatih kemampuan fisik dan motoriknya,
mematangkan emosi dan mengasah keterampilan sosialnya, memperlancar
komunikasinya, juga mengembangkan kognitifnya.
Bermain
adalah hak anak, ini sesuai dengan konvensi PBB mengenai hak anak yang sudah
diratifikasi oleh pemerintah Indonesia tahun 1990. Bermain juga merupakan
kebutuhan anak dan bisa dilakukan kapan, di mana, dengan siapa dan menggunakan
apa saja. Bahkan anak bisa menikmati kesenangan bermain hanya dengan
menggunakan imajinasinya.
Orangtua
juga berperan serta untuk terlibat dalam permainan, mendampingi, dan mendukung
kegiatan bermain yang dilakukan anak, juga merangsang anak untuk mengoptimalkan
fungsi permainan terhadap aspek-aspek perkembangannya. Permainan memberi efek
ke arah perkembangan anak, maka permainan yang mengarah pada perkembangan yang
negatif dapat dikontrol, contohnya sikap agresif. Perlu diingat bahwa permainan
adalah milik anak, orangtua jangan sampai mendominasi sehingga mengakibatkan
kunci permainan yaitu “kesenangan” menjadi hilang.
http://www.bimba-aiueo.com/dunia-anak-adalah-dunia-bermain/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar