Ø Cetak Datar
Cetak datar atau Planography print merupakan salah satu jenis
teknik seni rupa grafis yang cukup populer di bidang seni grafis. Disebut
cetak datar karena bagian BTM (Bagian tidak mencetak) memiliki tinggi yang sama
dengan BM (Bagian Mencetak). Atau yang lebih jelasnya, klisenya yang
permukaannya berupa bidang datar dengan prinsip saling menolak dan menerima
antara lain tinta dan air. Teknik cetak datar sendiri terdiri dari beberapa
macam, salah satunya adalah monotype atau monoprint
yang menjadi bagian penting dalam perkembangan seni grafis di masyarakat eropa
ataupun Indonesia.
Prinsip kerja teknik cetak ini yaitu, menggunakan acuan berupa
plat yang sudah terdapat bagian BM dan BTM, selanjutnya bagian BM akan menarik
tinta sedangkan bagian BTM akan menarik air (tujuan BTM menarik air agar tinta
tidak mengenai BTM, karena jika tinta menyinggung bagian BTM yang terjadi
adalah hasil akhir tidak akan menampilkan image/gambar sesuai dengan platnya -
Blank (Hitam semua)). Tinta yang sudah mengenai plat selanjutnya akan
ditransfer terlebih dahulu di Blangked (itulah sebab mengapa teknik cetak
offset juga disebut dengan teknik cetak tidak langsung, karena acuan tidak
langsung mengenai permukaan cetak, melainkan melalui perantara terlebih dahulu,
dan hal itu juga yang menyebabkan image/gambar yang ada di pelat terbaca -
Tidak terbalik). setelah mengenai blangked, selanjutnya ditransfer ke permukaan
cetak (kertas), pemindahan tinta dari silinder blangked ke permukaan cetak
dibantu olah silinder tekan (immpressi) bertujuan agar tinta yang dialihkan
benar-benar tertransfer dengan baik.
Selain monotype
print, ada juga teknik Lithography
yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos (batu)
dan graphien (menulis). Lithography merupakan jenis seni grafis
cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu kapur.
Media batu kapur digunakan karena memiliki sifat dapat menghisap tinta
cair dan lemak. Proses pengerjaan karyanya, diawali dengan penggambaran lukisan
yang akan dicetak pada lempengan batu kapur. Setelah itu, media lain seperti
kertas, dijiplak pada lempengan batu kapur. Sehingga pada saat kertas diambil,
gambar tersebut telah mengecap pada kertas.
Ø Cetak Tinggi
Cetak tinggi atau relief print adalah
salah satu dari beberapa macam teknik cetak yang memiliki acuan permukaan
timbul atau meninggi, dimana permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai
penghantar tinta. Bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan
bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut bagian negatif, sedangkan
bagian yang kena tinta disebut bagian positif. Untuk memperoleh acuan cetak
yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang tidak
diperlukan menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian-bagian yang memang
berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta. Salah satu sifat cetak tinggi
adalah apabila acuan cetaknya diamati, maka permukaannya acuan akan tampak
sebagai permukaan yang berukir atau berelief. Oleh karena itu cetak tinggi disebut
pula sebagai cetak relief atau relief print.
Teknik cukil kayu (woodcut) adalah
teknik seni grafis yang paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai
secara tradisional di Asia Timur. Seni cukil kayu disebut juga dengan istilah
xilografi (xylography). Teknik cetak tinggi atau cukil ini menghasilkan
gambar maupun tulisan melalui proses pencetakan dengan menggunakan permukaan
lembar kayu, linoleum, hardboard atau karet vinyl
yang dipahat atau dicukil sebagai acuan cetak atau plat. Bagian yang bukan
merupakan gambar atau tidak dicetak selanjutnya dicukil, sedangkan bagian
gambar atau yang tidak dicukil akan tetap sejajar dengan permukaan plat.
Kemudian plat tersebut dibubuhi cat atau pewarna, setelah itu plat dicetak ke
kertas dengan cara digosok, dengan bantuan sendok atau alat press. Apabila
ingin menggunakan kombinasi beberapa warna, maka kita harus menggunakan acuan
cetak atau plat yang berbeda bagi setiap warna yang digunakan.
Prinsip kerjanya adalah mendapatkan bagian
positif (permukan yang timbul) dan negatif (permukaan yang cekung). Bagian
negatif yang dihasilkan oleh cukilan tidak terkena warna, sebaliknya bagian
positif yang tidak tercukil terkena warna. Bagian yang timbul akan diberi tinta
dengan menggunakan roller, kemudian dicetak ke permukaan bidang
cetak. Teknik cetak ini bertolak belakang dengan teknik cetak intaglio dan
etsa (etching) yang justru bagian yang tergores menampung tinta yang
kemudian dicetakkan pada kertas.
Perbedaan dengan teknik cetak lainnya, cetak
tinggi ini memiliki kesederhanaan dalam peralatan, tidak membutuhkan teknologi
yang canggih. Seniman dapat lebih ekspresif dalam menghasilkan karya seni
grafis, lagipula ada beberapa nilai estetika yang tidak dapat diperoleh dengan
menggunakan teknologi yang canggih. Pada umumnya proses cetak diaplikasikan
pada permukaan benda yang datar. Proses pembuatan cetak tinggi dilakukan secara
manual, namun tidak menutup kemungkinan apabila sketsa gambar merupakan hasil print-out.
Ø Cetak saring
Cetak saring adalah
salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan
kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasarNylon atau sutra. Layar ini
kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya.
Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan
yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian
yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar
dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu
layar digunakan untuk satu warna.
Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.
Keunggulan dari teknik sablon adalah :
Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya.
Keunggulan dari teknik sablon adalah :
1. bisa mencetak dengan jumlah yang banyak,
2. hasil relatif stabil,
3. bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis :
glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb.
4. biaya cetak cukup terjangkau,
5. fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.
Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan
terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan
dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital
dan Offset. Mesin sablon yang dapat bekerja
otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak
sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya
lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir,
sablon pada media plastik dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar