Pengertian Multipel
Intelegensi
Istilah
intelegensi atau kecerdasan bukanlah
sesuatu hal yang baru dikalangan pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, ilmu tentang intelegensi pun berkembang. Banyak ahli dari
berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak manusia secara
fisik maupun potensinya. Prof. Robert Ornstein dari Universitas California,
meneliti tentang potensi otak dan sifat-sifat fisiknya. Ornstein mengemukakan
bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dari yang kita
bayangkan. Kemampuan tersebut dimiliki oleh semua manusia karna semua manusia
memiliki satu otak yang utuh. Ornstein juga mengemukakan bahwa proses berpikir
adalah menangkap kombinasi informasi yang kompleks antara kata-kata, gambar,
suara, warna, dan lain-lain.
Sementara itu, Prof. Howard Gardner, seorang
ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard, meneliti tentang
intelegensi/kecerdasan manusia. Ia mengatakan bahwa IQ tidak boleh dianggap
sebagai tinggi atau rendah seperti tekanan darah manusia, dan kecerdasan
seseorang tidak dapat diukur secara mutlak dengan tes-tes IQ. Ia mengatakan
bahwa tes IQ hanya mampu mengukur
kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes IQ itu saja. Selanjutnya, ia
menemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, tidak hanya satu
kecerdasan. Ia menyebutnya dengan intelegensi ganda atau Multiple Intellegences. Yang dimaksud dengan multipel
intelegensi/intelegensi majemuk adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
atau menciptakan suatu produk yang efektif atau yang bernilai dalam satu latar
belakang budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika dihadapkan dengan suatu
masalah tertentu, ia memiliki sebuah kemampuan untuk memecahkan masalah yang
berbeda sesuai dengan konteksnya.
Karakteristik Multipel Intelegensi
Menurut
Howard Gardner ada 8 (delapan) karakteristik intelegensi/kecerdasan, yaitu:
1.
Intelegensi
Berbahsa (Linguistik)
Intelegensi berbahasa
mencakup kemampuan-kemampuan berpikir dengan kata-kata, mampu untuk memahami
dan merangkai kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis. Berikut ini
karakteristik individu yang menunjukan kemampuan dalam intelegensi berbahasa :
a. Senang
membaca buku atau apa saja, bercerita atau mendongeng.
b. Senang
berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbahasa asing.
c. Pandai
mengingat dan menghafal.
d. Mudah
mengungkapkan perasaan baik lisan maupun tulisan.
e. Humoris
2.
Intelegensi
Logis-Matematis
Intelegensi
logis-matematis adalah kemampuan berpikir dalam penalaran atau menghitung,
seperti kemampuan menelaah masalah secara logis, ilmiah, dan matematis. Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukan kemampuan dalam intelegensi
logis-matematis :
a. Senang
bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka-teki.
b. Senang
dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang
mengorganisasikan sesuatu, menyusun skenario.
d. Mampu
berpikir logis, baik induktif maupun deduktif.
e. Mengoleksi
benda-benda dan mencatat koleksinya.
3.
Intelegensi
Visual Spasial
Intelegensi visual
spasial, yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan gambar. Seperti membayangkan
bentuk suatu objek. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan
kemampuan dalam intelegensi visual spasial :
a. Senang merangcang sketsa, gambar, desain
grafik, tabel.
b. Peka
terhadap citra, warna, dan sebagainya.
c. Imajinasinya
aktif.
d. Mempunyai
persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
e. Pandai
memvisualisasikan ide.
4.
Intelegensi
Musikal
Intelegensi
musikalisasi adalah kemampuan berpikir dengan nada, ritme, irama, dan melodi
juga pada suara alam. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan
kemampuan dalam intelengensi musikal, ialah :
a. Pandai mengubah atau mencipta.
b. Gemar
mendengar dan atau memainkan alat musik.
c. Senang
dan pandai bernyanyi, bersenandung.
d. Pandai
mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
e. Bergerak
sesuai irama, seperti mengetukkan jari sesuai irama.
5.
Intelegensi
Kinestetik Tubuh
Intelegensi kinestetik
tubuh, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk gerakan
motorik otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk mengendalikan dan
menggunakan badan dengan mudah dan cekatan. Berikut ini karakteristik individu
yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi kinestetik tubuh, yaitu :
a. Senang
menari, dan ackting.
b. Pandai
dan aktif dalam olah raga tertentu.
c. Mudah
berekspresi dengan tubuh.
d. Senang
bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
e. Senang
kegiatan di luar rumah.
6.
Intelegensi
Intrapersonal
Intelegensi
intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk memahami diri sendiri, melakukan
refleksi diri. Intelegensi ini menjadikan anak memiliki kemampuan menggunakkan
kehidupan emosional untuk memahami dirinya sendiri dengan orang lain. Berikut
ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi
intrapersonal adalah sebagai berikut :
a. Mampu menilai diri sendiri/intropeksi diri,
bermeditasi.
b. Mudah
mengelola dan menguasi perasaannya.
c. Sering
mengamati dan mendengarkan.
d. Mudah
berkonsentrasi.
e. Bisa
bekerja sendirian dengan baik.
7.
Intelegensi
Interpersonal (sosial)
Intelegensi
Interpersonal adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
lain, mudah memahami orang lain dan mementingkan relasi. Berikut ini
karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi Interpersonal,
yaitu :
a. Mampu
berorganisasi, menjadi pemimpin dalam suatu organisasi.
b. Senang
permainan berkelompok daripada individual.
c. Biasanya
menjadi tempat mengadu orang lain.
d. Peka
terhadap teman.
e. Mudah
mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8.
Intelegensi Naturalisme
Intelegensi naturalisme
adalah kemampuan untuk memahami gejala alam, seperti merawat tanaman atau
binatang. Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi :
a. Senang terhadap flora dan fauna, bertani,
berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang, berburu.
b. Pandai
melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang
kegiatan di alam terbuka.
Pada
dasarnya, kedelapan intelegensi ini memiliki kekuatan dan bobot yang sama.
Hasil pengembangan suatu jenis intelegensi ini akan sangat tergantung pada
bagaimana kita menempatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar